ALESSANDRO FLORENZI
Untuk pecinta
sepakbola, tepatnya lagi, seorang Romanisti/ta pasti tau pemilik nama ini.
Seorang pesepakbola didikan AS Roma yang sudah menjelma menjadi seorang
gladiator sejati. Gladiator Sejati? Well, rasanya tidak berlebihan bila diberi
julukan seperti itu. Nyatanya, posisi aslinya sebagai winger tak menyurutkan
semangatnya kala ia diharuskan menjaga posisi gelandang ataupun mengawal di back kanan. Bahkan hingga
saat ini dia telah membuktikan kemampuannya dalam menjaga pertahanan klub
Srigala Ibu Kota tersebut. Seiring waktu tampak bahwa ia mulai nyaman di
posisinya sebagai back kanan. Namun yang pasti, posisi di back kanan tidak
meredam naluri mencetak gol yang tampaknya selalu mengalir di darahnya.
Menempati posisi di belakang tidak menghalangi bakatnya untuk mampu menjebol
jala lawan. Terbukti beberapa gol dia ciptakan kala berada di posisi tersebut.
Gol teranyar yang dia ciptakan adalah kala AS Roma mampu menahan imbang Tim
Maha Dahsyat saat ini, Barcelona. Bahkan fans Barca pun tak mampu untuk tidak
mengagumi tendangannya tersebut. Membawa bola dari belakang hingga melewati
garis tengah lapangan, akhirnya ia memutuskan untuk menendang bola tersebut
dengan jarak 44 yard dari gawang. Siapa sangka bola dengan cantik mengoyak jala
Ter Stegen? Sebagian mungkin ada yang mengatakan itu gol keberuntungan, namun
seberapa banyak pemain yang beruntung untuk bisa melakukannya? Terlepas dari
keberuntungan, itu semua merupakan hasil dari kegigihannya dalam mengolah
pergerakan si kulit bundar. Jelas, itu merupakan eksekusi yang akurat.
Melihat Florenzi
menyadarkan aku tentang sesuatu. Cintai apa yang kamu cintai dengan penuh
cinta. Aku berusaha untuk meraba pikiran Florenzi (walau jelas tak mungkin :D).
Aku merasa mungkin inilah yang ada di benaknya : Mau di posisi manapun. Winger-kah, gelandang-kah, back-kah, atau bahkan
kalau aku bisa jadi kiper pun tak apa, asal aku mampu memberikan yang terbaik
untuk jersey yang kukenakan.
Mungkin untuk pemain
depan lainnya, merubah posisi menjadi di belakang merupakan hal yang tak
mengenakkan. Aku rasa tak banyak pemain yang mau melakukannya. Namun, itulah
Florenzi. Aku selalu menikmati senyumnya kala di lapangan. Begitu cintakah dia
dengan jersey-nya?
Mungkin, kita semua
bisa belajar dari itu semua :)
Just share a lesson from a thing i love :)
Pondokan An Nur, Bogor.
2015-09-25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar