Rabu, 10 Agustus 2016

Alessandro Florenzi


ALESSANDRO FLORENZI
Untuk pecinta sepakbola, tepatnya lagi, seorang Romanisti/ta pasti tau pemilik nama ini. Seorang pesepakbola didikan AS Roma yang sudah menjelma menjadi seorang gladiator sejati. Gladiator Sejati? Well, rasanya tidak berlebihan bila diberi julukan seperti itu. Nyatanya, posisi aslinya sebagai winger tak menyurutkan semangatnya kala ia diharuskan menjaga posisi gelandang  ataupun mengawal di back kanan. Bahkan hingga saat ini dia telah membuktikan kemampuannya dalam menjaga pertahanan klub Srigala Ibu Kota tersebut. Seiring waktu tampak bahwa ia mulai nyaman di posisinya sebagai back kanan. Namun yang pasti, posisi di back kanan tidak meredam naluri mencetak gol yang tampaknya selalu mengalir di darahnya. Menempati posisi di belakang tidak menghalangi bakatnya untuk mampu menjebol jala lawan. Terbukti beberapa gol dia ciptakan kala berada di posisi tersebut. Gol teranyar yang dia ciptakan adalah kala AS Roma mampu menahan imbang Tim Maha Dahsyat saat ini, Barcelona. Bahkan fans Barca pun tak mampu untuk tidak mengagumi tendangannya tersebut. Membawa bola dari belakang hingga melewati garis tengah lapangan, akhirnya ia memutuskan untuk menendang bola tersebut dengan jarak 44 yard dari gawang. Siapa sangka bola dengan cantik mengoyak jala Ter Stegen? Sebagian mungkin ada yang mengatakan itu gol keberuntungan, namun seberapa banyak pemain yang beruntung untuk bisa melakukannya? Terlepas dari keberuntungan, itu semua merupakan hasil dari kegigihannya dalam mengolah pergerakan si kulit bundar. Jelas, itu merupakan eksekusi yang akurat.
Melihat Florenzi menyadarkan aku tentang sesuatu. Cintai apa yang kamu cintai dengan penuh cinta. Aku berusaha untuk meraba pikiran Florenzi (walau jelas tak mungkin :D). Aku merasa mungkin inilah yang ada di benaknya : Mau di posisi manapun. Winger-kah, gelandang-kah, back-kah, atau bahkan kalau aku bisa jadi kiper pun tak apa, asal aku mampu memberikan yang terbaik untuk jersey yang kukenakan.
Mungkin untuk pemain depan lainnya, merubah posisi menjadi di belakang merupakan hal yang tak mengenakkan. Aku rasa tak banyak pemain yang mau melakukannya. Namun, itulah Florenzi. Aku selalu menikmati senyumnya kala di lapangan. Begitu cintakah dia dengan jersey-nya?
Mungkin, kita semua bisa belajar dari itu semua :)



Just share a lesson from a thing i love :)
Pondokan An Nur, Bogor.

2015-09-25