Mangaka : Oima Yoshitoki
Art :
3.8
Rating : 4.5/5
Rating : 4.5/5
Genre : drama, slice of life, romance,
comedy, shounen
Story :
THE SHAPE OF VOICE adalah salah satu
manga yang ceritanya unik. Berbeda dengan kebanyakan cerita shounen lainnya,
manga ini terlihat begitu realistis. Bercerita tentang Shoya Ishida, Si Cowok
Pembenci Kebosanan yang masih duduk di bangku SD, selalu berpetualang dari
kecil untuk bersenang-senang. Shoya terkenal karena kenakalannya, kebadungan,
kebodohan, dan semua hal negatif yang ia lakukan bersama dua orang rekan
sepermainan yang ia bilang ‘teman’.
Semua kenakalan yang ia lakukan membuat
ia merasa bahwa hidupnya menjadi lebih hidup. Namun, kehadiran seorang anak
pindahan ke kelasnya membuat kehidupannya berubah. Shoko Nishimiya, seorang
anak perempuan penderita tunarungu, menjadi sasaran kenakalan Shoya
selanjutnya. Berkali-kali dipanggil guru tidak membuat ia jera mengganggu
Shoko. Hingga karena penindasan yang terus menerus dilakukan oleh Shoya membuat
ibu Shoko menyerah. Shoko pindah sekolah dan semenjak itulah Shoya merasa
bagaimana rasanya menjadi objek penindasan. Guru menyalahkan mereka sekelas dan
meminta penjelasan. Semua teman-temannya kompak menjawab bahwa ialah yang
menjadi ide penindasan itu. Akhirnya, teman-teman dan guru menjauhinya.
Mungkin Shoya selamanya akan tenggelam
dalam dunia statisnya. Pulang pergi sekolah tanpa ada hal menarik. Lepas dari
kejadian di SD Shoya memang menjadi pribadi yang murung. Lebih dari itu, ia
menyadari bahwa memang karena kenakalannyalah ia mengalami itu semua. Dan yang
pasti, dari itu ia belajar bahwa tak ada teman yang sesungguhnya di dunia ini.
Semua munafik dan berpura-pura.
Hingga di suatu hari Shoya yang baru
pulang dari SMA-nya bertemu kembali dengan Shoko. Ia tahu bahwa ia harus
mengubah semua perilaku buruknya. Namun, tak mudah. Semua sudah mengecapnya
sebagai pembuat onar. Berbekal dengan bahasa isyarat yang ia pelajari dari dulu
demi membayar rasa bersalahnya, ia mencoba mendekati Shoko. Dan dari sanalah ia
‘mengenal’ Nagatsuka, Yuzuru, Sahara, Kawai, Ueno, dan Mashiba.
For me :
Artnya memang ga terlalu aku suka. Ehm,
mungkin karena keseringan baca shoujo yang artnya cakep-cakep gitu. Tapi,
ceritanya bagus, kok. Manga yang mendidik kalau menurut aku. Stop bullying! Kita
ga akan menjadi bahagia karena menyengsarakan orang lain. Dan yang pasti,
pembalasan itu pasti ada. Entah di dunia atau di akherat. Entah sekarang atau
di masa yang akan datang.
Aku jadi ga heran kalau manga ini
termasuk ke dalam list Most Have-nya kolektor. Ceritanya beda dan bermakna. Btw.
Mangakanya cakep, loh. hihhiiii
Bengkulu, 2017.01.24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar